Andi Sechil Tuharea, lebih dikenal sebagai Wizz Baker, adalah penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia Timur yang sedang naik daun. Ia lahir di Kota Sorong, Papua Barat, dan memiliki darah Ambon dari Desa Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu. Masa kecilnya dan latar belakang budaya Maluku turut membentuk identitas musiknya sekarang, dengan logat dan nuansa yang khas dalam vokal dan liriknya.
Awalnya, Wizz Baker aktif sebagai produser musik dan pencipta lagu sebelum memutuskan tampil sebagai penyanyi solo. Genre musiknya semula lebih dekat ke hip-hop dan reggae, tetapi pada tahun 2019 ia mulai bergeser ke genre yang lebih dekat dengan pendengar lewat lagu “Malam”, yang kemudian menjadi titik balik kariernya. Lagu “Malam” menarik perhatian publik karena sederhana namun penuh emosi dan terasa sangat relevan bagi masyarakat Indonesia Timur maupun secara nasional.
Lagu-lagu Wizz Baker kemudian mulai populer di berbagai platform digital. Salah satu karya terkenalnya adalah “Rindu Rumah”, yang menceritakan kerinduan terhadap kampung halaman dan resonan bagi orang yang merantau jauh. Lagu ini sudah ditonton dan didengarkan jutaan kali, menunjukkan bahwa suaranya diakui tidak hanya di lingkup lokal, tapi juga lintas wilayah. Karya-karya lain seperti “Kenapa Begitu”, “Setia Dalam Diam”, “Mulai Malam Ini”, “Se Yang Paksa”, dan “Sa Fly” turut memperluas reputasinya sebagai penyanyi yang punya karakter vokal dan tema lagu yang puitis serta menyentuh.
Secara pribadi, Wizz Baker menempuh pendidikan di SMAN 1 Ayamaru, Sorong, dan kemudian kuliah di Universitas Negeri Manado (UNIMA) jurusan Pendidikan Kimia. Ia juga aktif menggunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok, di mana pengikutnya terus bertambah seiring dengan rilis lagu-lagu baru dan penampilan live-nya. Aksesibilitas lewat digital menjadi bagian penting dari strategi karya Wizz Baker sehingga ia mampu menjangkau pendengar dari kota-kota terpencil sekalipun.
Penampilannya di panggung hidup memperlihatkan bahwa ia bukan cuma penyanyi rekaman, tapi juga performer yang mampu membangkitkan emosi penonton. Di sejumlah kota di Papua dan wilayah timur Indonesia, ia pernah tampil untuk ribuan orang, membawakan hits-hitsilarnya dan lagu baru dengan antusiasme tinggi. Lagu “Mulai Malam Ini”, “Se Yang Paksa”, dan “Sa Fly” sering menjadi primadona di konser-lagunya.
Hingga kini, Wizz Baker terus merilis lagu baru dan memperkuat ciri khas musikalnya: vokal yang hangat, lirik yang mengutamakan cerita personal atau kerinduan, dan melodi yang mudah diingat. Ia dianggap sebagai salah satu artis yang membantu mengangkat musik dari Indonesia Timur ke panggung nasional. Dengan konsistensi karya dan koneksi emosional dengan pendengar, Wizz Baker semakin diperhitungkan dalam industri musik Indonesia sebagai artis indie dengan potensi besar dan suara yang otentik.
Selain merilis karya solo, Wizz Baker juga aktif berkolaborasi dengan musisi lain. Ia pernah berduet dengan sejumlah penyanyi asal Maluku dan Papua, di antaranya Justy Aldrin, Vicky Salamor, dan Nowela Idol. Kolaborasi tersebut menghadirkan warna musik baru yang memadukan gaya khas masing-masing musisi. Lagu hasil featuring ini semakin memperkuat citra Wizz Baker sebagai penyanyi yang fleksibel, mampu beradaptasi dengan berbagai genre, dan tetap mempertahankan karakter vokalnya yang kuat. Kolaborasi lintas artis ini juga menjadi bukti bahwa Wizz Baker terus berkembang dan berusaha menjangkau audiens yang lebih luas di industri musik Indonesia.
- Bahagia Pergi - Wizz Baker feat. Ecko Show
- Glenn Sebastian - Jang Paksa (feat. Wizz Baker)
- Hendri Endico feat Wizz Baker - Sampe Disini Jua
- Justy Aldrin feat Wizz Baker & Toton Caribo - Hilang
- Toton Caribo feat Wizz Baker - Parlente Deng I Love U
Untuk melihat daftar lengkap chord, silakan kunjungi kumpulan chord Wizz Baker .